Tampilkan postingan dengan label Ilmu Keluarga dan Konsumen. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Ilmu Keluarga dan Konsumen. Tampilkan semua postingan

Senin, 31 Agustus 2015

Perkenalan Ilmu Keluarga dan Konsumen (vidio)




yaaakkk
mungkin sebagian orang lebih tertarik dengan vidio. nah, saya lampirkan vidio perkenalan dari IKK buatan ka Agus Surachman alumni IKK angkatan 44 yang sekarang sedang melanjutkan studi ke luar negeri (Amerika). ini prestasi tahun lalu, makin kesini prestasi mahasiswa dan dosenya lbeih banyak lagi.. dan akan ditayangkan di website ikk.fema.ipb.ac.id
selamat merasakan semangat dari vidio ini :D

Selasa, 03 Maret 2015

Ilmu Keluarga dan Konsumen

Pengenalan Ilmu Keluarga dan Konsumen yang diambil langsung dari website FEMA, IPB
Departemen Ilmu Keluarga dan Konsumen (IKK) merupakan salah satu departemen baru di IPB yang berkembang dari Departemen Gizi Masyarakat dan Sumberdaya Keluarga (GMSK). Lingkup kajian Departemen IKK meliputi aspek keluarga beserta anggotanya dan segala perilakunya dalam mengelola sumberdaya untuk mencapai tingkat kesejahteraan yang diinginkannya.
Keluarga memegang peranan yang sangat penting dalam pembangunan kualitas sumberdaya manusia.  Praktek pengasuhan anak pada usia dini sangat menentukan perkembangan dan kualitas anak pada masa dewasa-nya.  Sebagai suatu unit ekonomi, keluarga melakukan berbagai fungsi, seperti alokasi sumberdaya, produksi barang dan jasa (market and non market commodities), distribusi produk antar anggota keluarga, dan konsumsi produk, untuk mencapai tingkat kesejahteraan. Dalam menjalankan fungsi tersebut, keluarga bertindak sebagai suatu unit produksi (produsen) sekaligus sebagai unit konsumsi (konsumen). Perilaku keluarga dalam upaya memaksimalkan kepuasan tentunya tidak lepas dari aspek manajemen sumberdaya dan perilaku konsumen.
Keluarga juga merupakan sebuah sistem yang berinteraksi secara terus menerus dengan lingkungan mikro dan makro, baik lingkungan fisik, sosial, ekonomi, sosial-budaya, teknologi, dan politik. Oleh karenanya, kajian keluarga memerlukan pendekatan inter-multi-disiplin. Pemahaman ilmu dan konsep dasar di bidang psikologi, sosiologi, komunikasi, ekonomi, manajemen, ekologi, dan seni menjadi penting dalam mengkaji keluarga dan perilaku-nya.
Dalam era globalisasi, peran keluarga menjadi sangat penting. Sebagai unit terkecil dari masyarakat yang me-megang peran strategis dalam pembangunan kualitas sumberdaya manusia, keluarga menghadapi tantangan yang besar dalam memelihara eksistensi dan menjalan-kan fungsinya untuk mencapai tingkat kehidupan yang lebih baik. Departemen IKK memiliki tanggung jawab untuk menyiapkan tenaga sarjana yang mampu menjawab tantangan tersebut.

MANDAT

Pengembangan ilmu dan teknologi di bidang keluarga dan konsumen untuk mewujudkan kesejahteraan keluarga, dengan memfokuskan pada pengembangan kualitas anak serta pemberdayaan keluarga dan konsumen

MAYOR S1

Ilmu Keluarga dan Konsumen

MINOR S1

1.    Ketahanan Keluarga
2.    Perkembangan Anak
3.    Ilmu Konsumen

KOMPETENSI LULUSAN

Lulusan S1 Major IKK memiliki kompetensi dalam:
  1. Memahami teori keluarga, tumbuh kembang anak, serta ekonomi keluarga dan konsumen dalam mewujudkan kesejahteraan keluarga.
  2. Menganalisis upaya pemberdayaan keluarga dan konsumen, serta upaya peningkatan kualitas anak dalam mewujudkan kesejahteraan keluarga.
  3. Menerapkan kemampuan teknis dan manajerial dalam menyusun dan melaksanakan upaya peningkatan kualitas anak, kesejahteraan keluarga dan pemberdayaan konsumen.

PROSPEK KERJA LULUSAN

  1. Konsultan di bidang: keluarga, tumbuh kembang anak, dan konsumen (seperti di LSM nasional maupun internasional; Plan International, Care, YLKI, UNICEF, dll)
  2. Pendidik dan pengelola pendidikan anak usia dini dan usia sekolah (seperti TK, sentra-sentra pendidikan anak usia dini/PAUD, Indonesia Heritage Foundation/IHF).
  3. Penelitia dan PNS di bidang keluarga, tumbuh kembang anak, dan konsumen (seperti di Meneg PP, BKKBN Depsos, Depkes, Depdagri).
  4. Tenaga akademik di bidang keluarga, tumbuh kembang anak, dan konsumen.
  5. Spesialis riset pemasaran dan konsumen, serta penanganan pelayanan konsumen.

PRESTASI MAHASISWA

  • 3 tim PKM mahasiswa yang dibiayai Dikti ahun 2007
  • 3 tim PKM Pengabdian Masyarakat yang dibiayai Dikti tahun 2007
  • 1 tim Finalis IPB LKTM Bidang Sosial 2007
  • Anggota Tim Paduan Suara IPB
  • Anggota Tim Pendaki Putri Gunung Rinjani 2007, dll

TOPIK-TOPIK PENELITIAN

  • Analisi keberfungsian keluarga
  • Interaksi dan komunikasi dalam keluarga
  • Transisi keluarga dan globalisasi
  • Analisis gender dalam keluarga
  • HUbngan inter dan antar keluarga: pembagian kerja, pengambilan keputusan
  • Koping strategi keluarga pada berbagai situasi
  • Pemberdayaan keluarga
  • Tumbuh kembang anak: permasalahan dan kendala
  • Kecerdasan kognitif dan prestasi akademik
  • Kecerdasan emosi anak
  • Pengasuhan
  • Stiulasi psikososial pada anak
  • Perilaku anti sosial anak
  • Emotion bonding ibu dan anak
  • Perkembangan karakter
  • Pendidikan yang patut dan menyenangkan bagi anak
  • Perkembangan anak dengan kebutuhan khusus
  • Sikap dan preferensi konsumen
  • Perilaku dan pengambilan keputusan konsumen
  • Perilaku penggunaan kartu kredit
  • Sosialisasi anak sebagai konsumen
  • Alokasi waktu dan pendapatan
  • Perilaku investasi pada anak
  • Kemiskinan dan kesejahteraan keluarga
  • Evaluasi ekonomi program peningkatan kesejahteraan keluarga
  • Evaluasi program pemasaran sosial

FASILITAS PERKULIAHAN

  • Ruang kuliah, seminar dan diskusi dilengkapi OHP dan LCD
  • Ruang baca
  • Ruang komputer dilengkapi akses internet
  • Lab. Keluarga
  • Lab. Tumbuh Kembang Anak
  • Lab. Pendidikan dan Perlindungan Konsumen
  • IPB – ISFA Educational Child Center/Sentra Pengembangan Anak IPB-ISFA (Indonesia Singapore Friendship Association)
nah, itu penjelasan langsung dari website Fakultas Ekologi Manusia mengenai IKK. penjelasan di atas masih banyak yang belum dimasukkan, seperti prestasi-pretasi mahasiswa IKK dan alumninya. untuk lebih tau tentang IKK lebih jauh silahkn main ke departemen ya.. :D
original source: http://fema.ipb.ac.id/index.php/departemen/dep-ilmu-keluarga-dan-konsumen/

Sabtu, 15 Februari 2014

Poin "plus" ketika kita berusaha dan bersungguh-sungguh

Bismillaahirrahmaanirrahiim..

Alhamdulillah.. Allah memberikanku kesempatan kepadaku untuk mencoret lagi list dalam daftar mimpiku.
 padahal itu hanya sekedar tulisan di note impiankua"berkesempatan keluar negeri"
   Alhamdulillah.. November 2013 berkesempatan ke negara tetangga untuk Studi Banding Organisasi mahasiswa antara HIMAIKO IPB dengan GPS (Gerakan Pengguna Mahasiswa) Universitas Putra Malaysia, Fakultas Ekologi Manusia, dengan nama HGTM (Himaiko Goes to Malaysia).

Ilmu Keluarga dan Konsumen

mendengar kata itu, pasti berfikir, special apa sih sehingga disebut the One and the Only??
 please introduce...
This is Us
Ilmu Keluarga Konsumen
Institut Pertanian Bogor

   Departemen Ilmu Keluarga dan Konsumen, Fakultas Ekologi Manusia, Institut Pertanian Bogor adalah satu-satunya Departemen yang mempelajari seluk beluk mengenai anak, keluarga, dan konsumen. Departemen ini bisa disingkat dengan IKK.
   Di Indonesia, belum ada ilmu yang concern terhadap ketiga pembahasan tersebut. jika dilihat dari keadaan perkembangan negara kita seperti, pemasalahan anak yang berawal dari pengasuhan yang kurang baik, perceraian dan permasalahan keluarga lainnya yang begitu banyak kita dengar dan lihat di media elektronik cetak dan elektronik, Asian Community yang akan kita hadapi beberapa tahun kedepan. jika kita fikirkan mengenai hal tersebut, mungkin beberapa orang akan berfikir 'oh iya, bener juga ya..'

Jumat, 14 Februari 2014

fenomena AQJ dan keterkaitannya dengan pengasuhan



Menanggapi Secara Bijak
 
Kehidupan zaman modern saat ini telah memberikan kita kemudahan dalam menjalankan aktifitas yang kita lakukan sehari-hari, baik itu dalam melakukan pekerjaan rumah tangga, merawat anak, dan pekerjaan lain apabila dilakukan dengan sendirinya akan menggunakan waktu yang cukup banyak. Dengan segala kemudahan yang diberikan kecanggihan teknologi dan globalisasi saat ini harus dipilih dengan bijaksana yang yang dengan mudah diakses oleh seluruh anggota keluarga dan mana yang bisa digunakan dengan pengawasan orangtua dengan ketat.
Kemudahan yang dapat diakses oleh semua anggota keluarga tetapi harus dibawah pengawasan orangtua secara ketat misalkan adalah kendaraan roda dua ataupun roda empat. Kendaraan sangat memudahkan kita dalam menuju suatu tempat tanpa harus menggunakan waktu yang banyak. Akan tetapi, ada batasan umur dan peraturan yang mengatur dengan jelas dalam penggunaan kendaraan ini. orangtua tidak dapat memberikan dengan mudah akses dalam penggunaan kendaraan roda dua maupun roda empat kepada anaknya, ditambah lagi usia anaknya masih dibawah umur. Orangtua yang memperbolehkan segala hal kepada anaknya asal anaknya senang dan tidak ada peraturan dan batasan yang orangtua beri kepada anaknya adalah ciri-ciri orangtua yang bersifat permisif. Sebagai bahan tambahan pengetahuan, ada beberapa kelompok gaya pengasuhan yang disoroti dalam segi pelimpahan kekuasaan antara orangtua dan anak oleh Diana Baumrind dalam Puspitawati (2012), yaitu:

Nilai Kepercayaan Diri dan Keterbukaan yang Penting Diajarkan Pada Awal Masa Kanak-Kanak






Masa anak-anak adalah masa dimana pembentukan nilai-nilai yang baik diajarkan karena penyimpanan informasi oleh otak anak ketika usia prasekolah adalah kurang lebih banyak dibandingkan ketika ia sudah dewasa. Yang berkewajiban melakukan penanaman nilai-nilai kebaikan salah satunya adalah kelarga terutama orangtua. Jika tidak terfiksasi dengan baik, maka akan terjadi gangguan-gangguan yang terjadi yang berdampak pada gangguan emosi, sosial, kognitif, maupun psikologisnya.
KPAI (2013) menyebutkan terdapat 10 masalah yang terjadi pada anak dan bisa membuat orangtua jadi khawatir dan ketar ketir. Berikut ini 10 masalah anak yang dapat mengakibatkan orangtua jadi khawatir dan ketar-ketir, seperti dikutip dari Unmich.edu Jumat (21/1/2012), yaitu:
  1. Obesitas,
  2. Penyalahgunaan obat, 
  3.  Merokok, 
  4. Keamanan internet,
  5. Stres, 
  6. Bullying (perilaku kekerasan), 
  7. Kehamilan usia muda,  
  8. Pelecehan dan penelantaran anak,   
  9. Penyalahgunaan alkohol,
  10.  Tidak punya waktu untuk olahraga.

Kamis, 09 Mei 2013

MDG's

Usaha Pemerintah Indonesia Dalam Mencapai  Tujuan Pertama MDG’s Penanggulangan Kemiskinan dan Kelaparan
           

           Kemiskinan dan kelaparan merupakan suatu permasalahan klasik yang terjadi di setiap negara berkembang, termasuk Indonesia. Atas apa yang terjadi pada negara-negara berkembang, Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) tidak melepas diri pada permasalahan kemiskinan ini. Salah satu bentuk kepeduliannya, maka dikumandangkan Deklarasi Milenium pada Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Milenium PBB bulan September 2000, yang salah produknya adalah Millenium Development Goals (MDGs). MDGs merupakan komitmen 189 negara anggota PBB yang diawakili kepada pemerintahan untuk melaksanakan 8 (delapan) tujuan pembangunan manusia yang harus dicapai pada tahun 2015, dengan eradikasi kemiskinan merupakan tujuan utamanya.
Di Indonesia ada beberapa indikator untuk mendefinisikan kemiskinan, yaitu: versi Bank Dunia, ILO, BKKBN,BPS, dan Dinkes. BPS menetapkan penghasilan US$0,55 perhari sebagai batas miskin di perkotaan dan US $ 0,4 di pedesaan. International Labour Organization (ILO) mendefinisikan miskin secara ekonomi berdasarkan penghasilan kurang US$1 per hari bagi penduduk perkotaan dan US$0,8 untuk penduduk pedesaan. Bank Dunia mendefinisikan miskin secara ekonomi berdasarkan penghasilan kurang dari atau sama dengan US$1 per hari. MDGs memakai kriteria Bank Dunia untuk mendefinisikan kemiskinan. Dengan menggunakan standar World Bank, akan banyak angka kemiskinan di Indonesia karena adanya perbedaan harga Rupiah dan Dollar yang jauh. Tetapi, dengan adanya program-program Pemerintah untuk menanggulangi kemiskinan, angka kemiskinan di Indonesia menurun.

Sabtu, 15 September 2012

Pengantar Ekologi Keluarga



Bismillah.. ini tugas kelompokku tentang Ekologi Keluarga, berdasarkan Basic Premises, Assumption and Underlying Values.. mungkin banyak kesalahn dalam kata dan aturan tapi semoga bermanfaat ya ^^

Alhamdulillah, kebetulan kelompok kami terbaik dalam tugas ini, karena bukan hanya membahas mengenai disiplin ilmu kami saja, tetapi berhubungan dengan disiplin ilmu lainnya..










TUGAS PENGANTAR EKOLOGI KELUARGA 



“DAMPAK DETERJEN TERHADAP LINGKUNGAN” 












Anggota Kelompok 11 : 

· Nanda Amalia Rahmawati (I24110021) 

· Siti Maesaroh (I24110057) 

· Rulya Rizki Ramadina (I24110056) 

· Fatimah Musthafa (I24110055) 







Departemen Ilmu Keluarga dan Konsumen 

Fakultas Ekologi Manusia 

Institut Pertanian Bogor 

2012 










DAFTAR ISI 





DAFTAR ISI …………………………………………………………….... 2 

KATA PENGANTAR …………………………………………………….. 3 

BAB I 

Pendahuluan ………………………………………...………………...……. 4 

I.1 Latar Belakang Masalah ………………………………...………..……... 4 

I.2 Rumusan Masalah ……………………………………………….…….... 4 

I.3 Tujuan Masalah …………………………………………………....….… 4 

BAB II 

Pembahasan …………………………………………………………..…….. 5 

II.1 Dampak deterjen terhadap lingkungan ……….……………………....….. 5 

II.2 Analisis menurut basic premises, assumptions, dan underlying values............ 6 

II.3 Solusi …………………………………………………………………... 7 

BAB III 

Kesimpulan dan Saran ………………………………………………………. 8 

III.1 Kesimpulan …………………………………………………….………. 8 

III.2 Saran ………………………………………………………....……..…. 8 

DAFTAR PUSTAKA …………………….……………………..………..… 9